Jun 26, 2007

Teknologi Makin Dahsyat, Indonesia Hanya Nonton?

Computex, pameran akbar yang diselenggarakan di Taipei, Taiwan sudah dimulai dari tanggal 5 Juni 2007 yang lalu, berakhir 9 Juni 2007. Computex yang ke 27 tahun, merupakan pameran ICT kedua terbesar di dunia.

Arena Computex 2007 (computextaipei.com.tw)

Pameran yang diselenggarakan oleh TAITRA (Taiwan External Trade Development Council) mengambil tempat di Taipei World Trade Center yang dapat menampung sampai 2.907 tempat pameran (booth).

Tahun ini, gedung pameran terdiri dari empat bagian, Hall 1 yang paling besar, terdiri dari 1.647 peserta yang menampilkan produk komunikasi, periferal, komponen, perangkat data storage, media dan peserta dari luar negeri, sementara Hall 2 berisi perusahaan-perusahaan pembuat motherboard dan kartu tambahan yang terkenal di dunia, seperti Acer, Hon Hai, VIA, First International, Giga Byte, Asustek, MSI.

Hall 3 terdiri dari 378 peserta yang memajang perangkat optoelectronics, car electronic device, embedded, security dan networking, sementara Hall 4 yang terletak di Taipei International Convention diikuti oleh peserta yang punya reputasi skala dunia, seperti AMD, Intel, TI, Tatung dan Mitac.

Dengan proyeksi sekitar 132.000 pengunjung, Computex 2007 memang menjadi daya tarik sendiri bagi komunitas TI dunia, karena sekembalinya dari Amerika dengan pameran Interop di bulan Mei 2007 yang lalu, saya melihat kenyataan, bahwasanya Computex 2007 ini memenuhi kebutuhan bagi seluruh vendor, seperti security, Internet access dan lainnya.

Embedded System

Seperti sudah diramalkan dari dua tahun lalu, perkembangan dunia komputer akan menuju ke aplikasi yang spesifik, seperti pembuatan router, firewall, authentication dan lainnya, yang dasarnya adalah embedded system, yaitu suatu sistem di mana perangkat komputer dibuat sedemikian rupa sehingga terbuka dan dapat dikembangkan ke berbagai aplikasi.

Embedded System memungkinkan kita untuk dapat berperan dalam per-Internet-an dunia, sayangnya, komunitas TI di Indonesia kurang bisa berbagi pengetahuan dan saling menutup diri untuk satu perkembangan yang baik, sehingga akhirnya kita tidak dapat melihat perkembangan yang signifikan seperti Amerika dan Eropa.

Kalau melihat tren dan kenyataannya, memang sudah pasti bahwasanya teknologi embedded akan "mengganggu" nama-nama besar seperti Cisco, Juniper, Extreme dan lainnya di dalam kancah perangkat jaringan komputer, terutama di pasar menengah kebawah, atau pasar SOHO (Small Office Home Office).

Sebetulnya, yang paling diharapkan adalah partisipasi aktif dari komunitas TI Indonesia untuk dapat berperan dalam dunia Internet internasional, seperti yang terjadi pada pembuat chip Marvell yang CEO-nya Dr. Sehat Sutardja, berasal dari Indonesia yang saat ini sedang mengguncang dunia embedded, PDA dan telepon selular.

Berdasarkan pembicaraan dengan beberapa vendor dari Taiwan, Marvell sangat "berbaik hati" memberikan semua info dan driver-driver dari chip yang dibuatnya, dibanding dengan vendor lainnya.

Indonesia Nonton Saja?

Dengan sepuluh tren yang sudah di set oleh pameran akbar Computex ini, kita sebagai pemakai teknologi akan dapat melihat perkembangan yang signifikan di masing-masing tren, termasuk di antaranya serangan perangkat-perangkat di pasaran, baik dari segi harga yang semakin murah, maupun ketersediaan di berbagai outlet, termasuk toko-toko komputer.

Dalam mengikuti perkembangan teknologi informasi ini, kita orang Indonesia tidak bisa berbuat banyak kecuali partisipasi untuk menyalurkan peranti dari pabrik ke masyarakat luas, sementara pengembangan-pengembangan dunia teknisnya, kebanyakan di-skip dan kita hanya jadi penonton saja.

200 pengusaha komputer dari Asosiasi Perusahaan Komputer Indonesia (Apkomindo) menghadiri pameran Computex 2007 di Taipei, dan kesemuanya berbaur di dalam empat hall dan ruang-ruang meeting yang disediakan, kegiatan mereka adalah untuk memenuhi kebutuhan dunia TI di Indonesia, dan sepertinya peran tambahan seperti meningkatkan kemampuan orang Indonesia di dunia TI belum tersentuh sama sekali, karena industrinya memang tidak menunjang.

Mengikuti rangkaian pameran secara maraton, mulai dari Amerika, Taiwan sampai Singapura (CommunicAsia-red) nanti, merupakan hal yang menarik dan sekaligus dapat merupakan ajang belajar yang sangat efektif, mengalahkan bangku sekolah dan seminar besar.


by
_Me_

No comments: